Indonesia
Indonesia
TOP
Artikel
Bulan Juni di Jepang: adat dan tradisi
2024-05-27

Bulan Juni di Jepang: adat dan tradisi

Jepang memiliki empat musim yang berbeda, dan ada banyak acara tradisional dan hari libur yang diselenggarakan sepanjang tahun untuk merayakan pergantian musim. Seiring dengan perubahan musim, kalian juga bisa melihat perubahan pada makanan yang dihidangkan di Jepang, karena orang Jepang menyukai makanan yang dibuat menggunakan bahan-bahan musiman yang segar. Salah satu cara untuk menikmati perjalanan kalian di Jepang adalah dengan mengetahui jadwal acara dan festival utama, serta adat dan budaya, termasuk makanan yang ada setiap bulannya di Jepang. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa adat dan tradisi di bulan Juni yang telah diikuti oleh orang Jepang selama berabad-abad.

 

三月你好公众号首图__2024-05-07+15_42_55.png

 

Tidak ada hari libur nasional atau festival

微信图片_20240507155448.png

Juni adalah bulan yang sibuk bagi pekerja kantoran Jepang. Selain akhir pekan, tidak ada hari libur tambahan yang memberikan istirahat. Artinya tidak ada tanda merah tambahan di kalender dan tidak ada tambahan waktu liburan. Meskipun jadwalnya padat, Jepang pada bulan Juni menawarkan banyak atraksi dan aktivitas unik untuk dijelajahi dan dinikmati.

 

Musim hujan (Tsuyu atau Baiyu, 梅雨)

Walaupun tidak ada festival yang berlangsung, bulan Juni adalah bulan yang unik karena dianggap sebagai bulan musim hujan di Jepang. Karakter kanji untuk Tsuyu/Baiyu artinya "hujan buah plum". Buah plum adalah buah pertama yang mulai matang di bulan Juni, tepatnya di sekitar tanggal 11 Juni.

 

千库网_下雨天的草坪摄影1_摄影图编号20566933.png

 Bulan Juni juga dikenal sebagai Minazuki (水無月), yang artinya "bulan tanpa air". Berdasarkan kalender Gregorius, bulan Juni adalah musim hujan, tetapi mengapa di Jepang bulan Juni dianggap sebagai bulan tanpa air? Sebetulnya, alias tersebut dibuat berdasarkan kalender lunar (bulan), di mana bulan Juni waktunya berdekatan dengan bulan Juli di kalender solar (matahari). Bulan Juli sangat panas dan kering, sehingga alias ini dibuat untuk menandakan bulan kering pertama di musim panas.

Penjelasan lainnya adalah bahwa karakter "無" dalam "水無月" setara dengan "的(の)" dalam bahasa Jepang, jadi arti sebenarnya dari "水無月" adalah "水月" atau "Bulan Air". Penafsiran ini menyoroti bulan Juni sebagai periode penting untuk mengairi lahan pertanian.

Selain itu, June juga dikenal dengan nama puitis lainnya seperti "kazemachizuki" (風待月) dan "suzukurezuki" (涼暮月). Nama-nama ini membangkitkan rasa kesejukan yang menyegarkan saat musim panas mendekat.

Meskipun Jepang memasuki musim panas pada bulan Juni, Jepang belum mencapai periode terpanas dalam setahun, dan perbedaan suhu antara siang dan malam masih terlihat jelas. Jika bukan karena musim hujan, Juni pasti akan menjadi salah satu bulan paling menyenangkan sepanjang tahun. Namun pada musim hujan pun hujan tidak turun terus menerus sepanjang bulan, namun frekuensi curah hujannya relatif tinggi. Di beberapa kawasan, pemandangan di tengah hujan menambah pesona tersendiri. Misalnya, bunga hydrangea yang sangat indah setelah hujan, sehingga menarik banyak orang untuk mengunjungi taman bunga saat hujan. 

 

 

Hari ayah, hari Minggu ketiga di bulan Juni


Hari Ayah, yang diperingati pada hari Minggu ketiga bulan Juni setiap tahunnya, telah melampaui asal-usulnya di Eropa dan Amerika dan telah tertanam kuat dalam budaya Jepang sebagai hari libur yang disayangi. Selain sebagai ajang untuk mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan terhadap para ayah, acara ini juga memberikan peluang besar bagi para pecinta belanja.

Mendekati tanggal tersebut, merek-merek pria terkemuka di Jepang memulai kampanye promosi mereka, memikat pelanggan dengan serangkaian diskon, kupon, dan hadiah menarik di berbagai kategori termasuk pakaian, aksesori, dan elektronik.

 

Di tengah hiruk pikuk komersial, Hari Ayah memiliki arti penting sebagai momen untuk mempererat ikatan kekeluargaan. Keluarga-keluarga di seluruh Jepang berkumpul untuk memperingati peristiwa tersebut dengan makan malam mewah dan pertukaran hadiah yang penuh makna, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menyampaikan rasa terima kasih dan cinta mereka yang tulus kepada ayah mereka. Menurut survei tahun 2023 mengenai tren pemberian hadiah pada Hari Ayah di Jepang, barang yang paling laris adalah bir, disusul belut dan pakaian. Meskipun sentimen di balik hadiah tidak ternilai harganya, ada kegembiraan tersendiri dalam memilih hadiah yang membuat ayah tersenyum.

 

Nagoshi-no-harae: ritual penyucian di musim panas, 30 Juni

Di Jepang, kuil secara tradisional menjadi tuan rumah Ooharai-sai (大祓祭) dua kali setahun pada akhir bulan Juni dan Desember. Istilah "sai" berarti upacara penyucian yang bertujuan untuk membersihkan tubuh dan pikiran, menghilangkan segala hal negatif yang tersisa di paruh pertama tahun ini dan mengantarkan suasana baru di paruh kedua tahun ini. Pembersihan ini tidak berpusat pada kesalahan besar namun lebih pada mengatasi kekurangan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti ketidaknyamanan yang tidak disengaja yang ditimbulkan pada orang lain karena kelalaian.

Ritual pada hari itu memerlukan doa, pemberkatan, dan upacara penyucian yang dipimpin oleh pendeta, semuanya bertujuan untuk mengusir roh jahat dan nasib buruk sambil memberi isyarat pada keberuntungan dan kemakmuran. Pada kesempatan ini, banyak orang berduyun-duyun ke kuil untuk mengambil bagian dalam perayaan dan memanjatkan doa untuk perdamaian dan keberuntungan.

 

Biasanya diperingati setiap tanggal 30 Juni, acara ini dikenal sebagai Nagoshi-no-Oharae (夏越大祓). Di antara adat istiadatnya adalah praktik melintasi lingkaran rumput besar yang disusun dalam bentuk angka "8" (seperti yang digambarkan dalam ilustrasi terlampir), yang melambangkan pengusiran kesialan dan penyakit.

Meskipun festival ini dirayakan di berbagai kuil di seluruh Jepang, festival ini mendapat ketenaran khusus di tempat-tempat terhormat seperti Kuil Yasaka di Kyoto dan Kuil Meiji di Tokyo.

 

Bahan musiman

Belakangan ini kalian bisa membeli bahan-bahan di bawah ini kapanpun juga, tetapi, bahan-bahan ini paling enak apabila disantap di musim yag tepat. Apabila kalian datang ke Jepang di bulan Juni, kalian wajib menikmati makanan yang dibuat dari bahan musiman di bawah ini:

Seafood: ikan ayu (アユ), kerang turban (sazae, サザエ), belut hamo (ハモ)

Buah-buahan dan sayuran: buah plum muda (ao-ume, 青梅), buah biwa (ビワ), buah plum (プラム), buah ceri (sakuranbo, サクランボ), buncis (sayaingen, サヤインゲン), daun perilla (shiso, シソ)

Wagashi: Minadzuki (水無月, jeli beras manis berbentuk segitiga dengan topping kacang merah)

 

 

Festival dan Acara di bulan Juni

Festival Sanno (山王祭)

t01d22a58917ceefb95.png

Terletak di jantung Nagatacho, Chiyoda-ku, Tokyo, Kuil Hie memiliki suasana khidmat, berfungsi sebagai tempat suci keagamaan yang dihormati. Permata puncaknya, Festival Sanno, yang diadakan setiap tahun pada bulan Juni, juga dijuluki Festival Tenka, merupakan acara utama bagi Kuil Hie. Selain Festival Gion di Kyoto dan Festival Tenjin di Osaka, festival ini juga diklaim sebagai salah satu dari tiga festival besar terkemuka di Jepang.

Selama perayaan besar ini, jalanan menjadi semarak dengan prosesi megah kendaraan hias dan kuil yang dihias dengan rumit. Mengenakan pakaian yang megah, para peserta membawa kuil dan kendaraan hias, sementara lagu-lagu merdu memenuhi udara. Lautan penonton berbaris di sepanjang rute, terpesona dengan pemandangan yang terbentang di hadapan mereka, memberikan aura keagungan pada prosesnya.

Bagi yang ingin mengikuti acara menarik ini, jadwal lengkapnya dapat diakses melalui situs resminya (direncanakan berlangsung pada 7 Juni 2024).

Festival Hydrangea

closeup-white-flowers-bush-natural-background.jpg

Festival Hydrangea adalah acara utama di musim panas, terutama di tengah musim hujan ketika bunga hydrangea yang bermekaran menghiasi lanskap dengan percikan warna cerah. Berikut beberapa festival terkenal:

1. Kereta Hortensia Hakone:

Mulailah perjalanan menaiki Hakone Tozan Railway, yang dijuluki "Kereta Hydrangea" selama musim mekarnya bunga. Yang patut mendapat perhatian khusus adalah "Kereta Hydrangea Malam" yang mempesona, yang menawarkan penumpang kesempatan unik untuk mengagumi bunga hydrangea yang diterangi cahaya di bawah langit malam—sebuah pengalaman yang benar-benar romantis. (*Beroperasi mulai 14 Juni hingga 30 Juni 2024, secara terbatas.)

2. Kuil Kamakura Hasedera:

Di tengah lanskap Kamakura yang indah, Kuil Hasedera muncul sebagai destinasi klasik bagi para penggemar hydrangea. Dengan 2.500 semak hydrangea yang menghiasi lerengnya, kuil ini menjadi kanvas indah yang penuh vitalitas dan warna selama musim bunga.

3. Taman Hakone Gora:

Di Taman Hakone Gora, pengunjung disuguhi pengalaman mendalam di tengah mekarnya bunga hydrangea. Di tengah lautan bunga, para tamu dapat ikut serta dalam upacara minum teh tradisional Jepang dan melakukan aktivitas tembikar keramik. Selain itu, taman ini memamerkan varietas hydrangea langka, menambah daya tarik ekstra pada tontonan bunga.

4. Kuil Hakusan:

Di jantung kota Tokyo, Kuil Hakusan menjadi tuan rumah Festival Bunkyo Hydrangea setiap bulan Juni. Dengan sekitar 3.000 bunga hydrangea yang mekar, tempat ini berfungsi sebagai tempat peristirahatan pinggiran kota yang menyenangkan bagi para penggemar bunga yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk perkotaan. Rincian lebih lanjut dapat ditemukan di sini.

Untuk rekomendasi tempat melihat hydrangea tambahan di Tokyo, lihat artikel ini untuk eksplorasi lebih lanjut!

Festival Iris

close-up-purple-iris-flower-garden.jpg

Selain hydrangea, jangan abaikan keindahan bunga iris sepanjang tahun ini. Bunga iris, yang dikenal sebagai shobu dalam bahasa Jepang, menghiasi musim panas dengan warna cerah dan bentuknya yang elegan. Berikut beberapa acara festival bunga iris terkenal yang diadakan di seluruh Jepang pada bulan Juni:

1. Taman Iris Horikiri:

Setiap tahun, Taman Bunga Iris Horikiri di Tokyo menyelenggarakan Festival Bunga Iris yang indah, menawarkan wisatawan pelarian yang tenang di tengah keindahan bunga yang bermekaran.

2. Taman Iris Kuil Meiji:

Terletak di kawasan Shibuya, taman bunga iris ini, yang memiliki sekitar 150 spesies iris dan 1.500 tanaman iris, mengundang penghuninya untuk menikmati ketenangan, tanpa dipungut biaya.

3. Festival Bunga Iris Katsushika:

Awal bulan Juni ditandai dengan Festival Bunga Iris Katsushika yang meriah di sekitar Taman Bunga Iris Horikiri, yang menampilkan parade, perayaan, penjualan amal, dan banyak lagi, menciptakan suasana yang meriah untuk semua orang.

Festival Film Pendek Internasional Tokyo (SSFF & ASIA)

professional-lighting-equipment-movie-set-with-smoke-air.jpg

Dikenal sebagai festival film pendek internasional terkemuka di Asia, acara ini menarik perhatian tidak hanya karena skalanya yang luas namun juga karena pengaruhnya yang besar dan nilai artistiknya. Diadakan setiap tahun, biasanya pada bulan Juni, acara ini menjadi mercusuar bagi pecinta film dan profesional industri, menawarkan platform luar biasa untuk pameran dan apresiasi karya film pendek. Setiap tahunnya, ia menyajikan perpaduan menawan antara kemegahan visual dan stimulasi intelektual, menghadirkan pesta yang sesungguhnya bagi indra dan pikiran.

Untuk detailnya, silakan cek website resminya (diperkirakan berlangsung mulai 4 Juni hingga 17 Juni 2024).

 

Mudah-mudahan artikel ini telah memberikan kalian ide tentang apa yang bisa kalian harapkan dan dapatkan ketika mengunjungi Jepang di bulan Juni. Perhatikan beberapa hal yang disebutkan di sini, dan semoga kalian bisa menikmati liburan yang indah di Jepang pada bulan Juni tahun depan!

 


Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! iOS Android