Jepang memiliki empat musim yang berbeda, dan ada banyak acara tradisional dan hari libur yang diselenggarakan sepanjang tahun untuk merayakan pergantian musim. Seiring dengan perubahan musim, kalian juga bisa melihat perubahan pada makanan yang dihidangkan di Jepang, karena orang Jepang menyukai makanan yang dibuat menggunakan bahan-bahan musiman yang segar. Salah satu cara untuk menikmati perjalanan kalian di Jepang adalah dengan mengetahui jadwal acara dan festival utama, serta adat dan budaya, termasuk makanan yang ada setiap bulannya di Jepang. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa adat dan tradisi di bulan Maret yang telah diikuti oleh orang Jepang selama berabad-abad.
Festival Tradisional di Bulan Maret
Bulan Maret juga disebut sebagai “Yayoi” (弥生), yang berarti peremejaan hidup (awal hidup baru), dan "Sakuratzuki"（桜月）yang berarti bulan bunga sakura. Bulan Maret adalah waktu kita untuk merayakan awal kehidupan baru dan alam yang indah. Mari kita lihat festival tradisional apa saja yang berlangsung di bulan Maret.
Hinamatsuri (Hari Anak Perempuan), 3 Maret
Hinamatsuri, juga dikenal sebagai Festival Persik, adalah sebuah festival yang berasal dari budaya Cina, yang menjadi hari perayaan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Jepang setiap tahunnya. Jatuh pada tanggal 3 Maret setiap tahunnya, hari ini didedikasikan untuk merayakan kesehatan dan kebahagiaan anak perempuan, di mana banyak keluarga di Jepang menjalankan ritual ini dengan memajang boneka Hina di atas tangga merah dengan hiasan meriah di ruang tamu mereka, dan juga mempersembahkan buah persik dan permen merah putih yang melambangkan kebahagiaan dan kesucian.
Boneka tersebut harus segera disingkirkan setelah Hina Matsuri selesai pada tanggal 3 Maret, karena ada kepercayaan apabila semakin lama boneka tersebut dipajang, semakin lama anak perempuan tersebut akan menikah.
Chirashizushi, yang merupakan nasi sushi dengan topping potongan wortel, daun bawang, paprika, kepiting, belut, dan ikan tuna, dihidangkan untuk merayakan Hina Matsuri.
Ketika Hinamatsuri berfokus pada anak perempuan, Hari Anak Laki-Laki, yang jatuh di bulan Mei, memiliki makna yang serupa dan dirayakan untuk mendoakan pertumbuhan dan kesejahteraan para anak laki-laki di Jepang, di mana tarian naga dan pertunjukkan musik tradisional Jepang sering kali ditampilkan untuk memeriahkan perayaan tradisional ini, mencerminkan kekayaan budaya Jepang yang luar biasa ini.
White Day, 14 Maret
White Day adalah hari yang berlawanan dengan Hari Valentine. Di Jepang, para wanita memberikan cokelat ke para pria di Hari Valentine, dan mulai tahun 1970-an, para pria memberikan hadiah kepada para wanita di hari White Day sebagai balasan untuk Hari Valentine. Hari White Day juga sempat disebut sebagai Hari Marshmallow karena pada tahun 1977, sebuah perusahaan permen di Jepang bernama Ishimura Manseido, menjual marshmallow dan permen sebagai balasan Hari Valentine.
Pada awalnya, orang Jepang hanya memberikan marshmallow di hari White Day, karena warna marshmallow warnanya putih dan dianggap sebagai lambang kemurnian dan ketulusan, dan ini alasan mengapa hari ini diberikan nama "White Day". Tetapi, seiring berjalannya waktu, orang Jepang juga memberikan cokelat dan kukis untuk merayakan White Day, dan sesuai dengan tradisinya, setiap orang yang menerima cokelat pada tanggal 14 Februari harus mengembalikannya pada tanggal 14 Maret.
Titik balik musim semi(20 Maret)
Orang Jepang selalu merayakan pergantian musim, khususnya pada hari titik balik misum semi dan musim gugur, serta pada awal musim dingin dan musim panas. Higan adalah kebaktian Buddha yang dirayakan di Jepang pada titik balik musim semi dan musim gugur, di mana siang dan malam memiliki panjang yang sama. Titik balik musim semi dan musim gugur adalah waktu untuk mendoakan jiwa para leluhur.
Pepatah di Jepang bilang kalau "tidak ada panas atau dingin yang bertahan selama ekuinoks" (暑さ寒さも彼岸まで), yang berarti bahwa musim dingin yang beku dan musim panas yang terik berakhir pada saat titik balik musim semi dan musim gugur.
Makanan yang Wajib Disantap di Bulan Maret
Mengunjungi Jepang pada bulan Maret menawarkan kesempatan sempurna untuk menikmati hidangan musiman yang menonjolkan kesegaran dan keragaman produk lokal. Berikut beberapa makanan yang wajib dicoba yang mencerminkan esensi musim semi di Jepang:
Ceri dan Stroberi: Bulan Maret adalah musim ceri dan stroberi, dan Jepang terkenal dengan produknya yang berkualitas tinggi. Ceri dari Prefektur Yamanashi dan Niigata paling banyak dicari, sedangkan stroberi memiliki beragam pilihan rasa manis dan juicy. Varietas stroberi yang terkenal antara lain Tochigi-otome dari Prefektur Tochigi, Amaou dari Fukuoka, Yuubeni dari Kumamoto, dan Beni-hoppe dari Shizuoka, masing-masing menawarkan pengalaman rasa yang unik.
Rebung: Bulan Maret adalah waktu terbaik untuk memanen rebung, bahan pokok masakan Jepang yang terkenal karena aroma dan rasanya. Nikmati hidangan seperti panggangan rebung dan sup rebung untuk menikmati cita rasa tradisional Jepang.
Belut: Mengkonsumsi belut dipercaya dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan fisik, menjadikannya pilihan populer pasca musim semi. Cobalah nasi belut atau sushi belut untuk mencicipi ikan bergizi dan beraroma ini.
Sayuran Pegunungan: Musim semi juga mendatangkan banyak sayuran pegunungan, seperti pakis gunung, tanduk enoki, dan plum daun elm. Bahan ini digunakan dalam berbagai hidangan seperti tempura, nasi goreng, dan udon, sehingga menawarkan profil rasa musiman yang unik.
Alasan Utama Mengunjungi Jepang di Bulan Maret
Aktivitas bulan Maret yang klasik di Jepang tidak diragukan lagi adalah melihat bunga, yang dikenal sebagai Hanami. Meskipun bukan hari libur resmi, hari ini tetap menjadi pusat perhatian bulan ini, dengan bunga persik dan bunga sakura yang mencuri perhatian. Menyadari tantangan mengunjungi lokasi terpisah untuk setiap mekarnya bunga, kami telah menyusun daftar tempat utama di kota-kota wisata populer di mana Anda dapat mengagumi bunga sakura dan bunga persik secara bersamaan, menawarkan pengalaman berbunga yang nyaman dan tak terlupakan.
Tokyo
1.Shinjuku Gyoen
Sebagai destinasi utama bagi penggemar bunga sakura, Shinjuku Gyoen terkenal dengan pemandangan ganda bunga sakura dan persik. Taman besar ini menampilkan perpaduan harmonis antara desain lanskap Jepang, Inggris, dan Prancis, menawarkan suasana tenang untuk melihat bunga. Keanekaragaman bunga dengan latar belakang seni taman yang cermat memberikan ketenangan.
2. Taman Ueno
Sebagai salah satu ruang hijau terbesar di Tokyo, Taman Ueno adalah lokasi terkenal untuk melihat bunga sakura dan bunga persik. Taman ini dihiasi dengan bunga persik di sepanjang tepi danau, jalan setapak, dan halaman rumput yang luas, menciptakan lanskap bunga yang menakjubkan. Tempat ini memiliki beragam jenis pohon sakura, yang meningkatkan pengalaman hanami. Selain mekarnya bunga, Taman Ueno juga memiliki atraksi seperti kebun binatang, museum, dan taman tambahan, menjadikannya tujuan serbaguna bagi semua pengunjung.
Kyoto
1.Arashiyama
Distrik Sagano di Kyoto, yang terkenal dengan Arashiyama, menawarkan pengalaman menyaksikan bunga sakura dan bunga persik yang spektakuler. Khususnya, jalur bunga sakura di sepanjang Sungai Hozu dan hutan bunga persik di dekat Jembatan Togetsuki menonjol sebagai tempat utama. Arashiyama adalah rumah bagi kebun bunga sakura yang luas, dengan jalur hutan bambu di Sagano memberikan latar belakang yang unik. Bunga sakura yang mekar sempurna di tengah-tengah bambu menawarkan pemandangan musim semi yang menakjubkan, mengundang pengunjung untuk menyelami keindahan bunga sakura yang terjalin di antara rumpun bambu.
2. Jalan Filsuf
Jalur indah ini membentang antara Kuil Ginkakuji dan Kuil Nanzenji, dihiasi bunga sakura dan persik yang bermekaran di musim semi. Saat Anda menyusuri jalan setapak ini, Anda akan disambut oleh keindahan lembut bunga sakura dan keharuman lembut bunga persik. Bunga sakura, yang berdiri anggun di dahan, berkibar tertiup angin. Sementara itu, bunga persik yang bermekaran memenuhi udara dengan aroma lembutnya, menambahkan lapisan kelembutan, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari keindahan musim semi yang tenang di Kyoto.
Osaka
1. Taman Kastil Osaka
Sebuah destinasi terkenal di dalam kota, Taman Kastil Osaka terkenal karena kesempatan melihat bunga sakura. Taman ini sangat terkenal dengan bunga sakura Kastil Osaka, yang menawan dengan beragam warnanya. Musim semi juga menghadirkan bunga persik ke taman, menawarkan pemandangan ganda keindahan bunga. Pengunjung dapat mengapresiasi arsitektur kastil dan alam sekitarnya, sambil menikmati suasana sejarah dan budaya Jepang yang kaya.
2. Taman Peringatan Expo Taman Peringatan
Menempati lahan World Expo yang bersejarah, Expo Commemorative Park menawarkan ruang hijau yang luas dan beragam spesies tanaman. Taman ini dihiasi dengan bunga sakura dan persik, mengubahnya menjadi lautan bunga berwarna merah muda yang menakjubkan saat mekar penuh. Ini memberikan suasana yang indah bagi pengunjung untuk berjalan-jalan di bawah sinar matahari yang lembut dan membenamkan diri dalam tampilan bunga yang semarak, menciptakan pengalaman keindahan alam dan ketenangan yang tak terlupakan.
Jika Anda mempertimbangkan perjalanan ke Jepang pada bulan Maret, semoga fitur pengantar ini membantu Anda memahami apa yang diharapkan. Untuk tetap mendapat informasi terkini tentang bunga sakura tahunan, silakan periksa informasi terbaru di situs web ini .
Mulailah perjalanan untuk menemukan rona lembut dan merah muda musim semi di Jepang—sebuah undangan indah untuk menjelajahi pesona musiman dan lanskap alam yang semarak di negara ini. Jepang di musim semi telah menanti, siap memperlihatkan keindahannya yang lembut untuk Anda temukan.
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! iOS Android Beritahukan kami apabila artikel ini perlu diperbaiki Form laporan & masukan
