Indonesia
Indonesia
TOP
Artikel
Bulan Desember di Jepang: adat dan tradisi
2020-12-31

Bulan Desember di Jepang: adat dan tradisi

 

Jepang memiliki empat musim yang berbeda, dan ada banyak acara tradisional dan hari libur yang diselenggarakan sepanjang tahun untuk merayakan pergantian musim. Seiring dengan perubahan musim, kalian juga bisa melihat perubahan pada makanan yang dihidangkan di Jepang, karena orang Jepang menyukai makanan yang dibuat menggunakan bahan-bahan musiman yang segar. Salah satu cara untuk menikmati perjalanan kalian di Jepang adalah dengan mengetahui jadwal acara dan festival utama, serta adat dan budaya, termasuk makanan yang ada setiap bulannya di Jepang. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa adat dan tradisi di bulan Desember yang telah diikuti oleh orang Jepang selama berabad-abad.

 

 

Desember juga dikena sebagai "Shiwasu" (師走、しわす). Shi adalah biksu, dan di akhir tahun, biksu selalu diminta untuk melakukan beberapa ritual yang membuat mereka sangat sibuk. Su adalah karakter Cina untuk kata lari, dan Shiwasu adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan kesibukan seorang biksu yang berusaha memenuhi seluruh tugasnya di akhir tahun, dan Shiwasu adalah nama lama untuk bulan Desember.

Upacara peringatan untuk jarum lama: Harikuyo (針供養)

Pada zaman dahulu, menjahit adalah salah satu tanggung jawab utama para wanita, dan tidak seperti zaman sekarang, jarum digunakan tidak hanya untuk menjahit kain yang lembut, tetapi juga untuk menjahit material keras dan kasar. Jarum yang telah digunakan sepanjang tahun akan diistirahatkan dengan menempatkannya di atas benda-benda yang lunak, dan para wanita akan berdoa untuk meningkatkan keterampilan menjahit mereka. Dengan adanya latar belakang tersebut, ada tradisi menancapkan jarum di dalam tahu di akhir tahun untuk menunjukkan rasa hormat terhadap jarum, dan tradisi ini biasanya dilaksanakan pada tanggal 8 Desember di daerah Kansai, dan tanggal 8 Februari di daerah Kanto.

 

 

Hadiah akhir tahun: O-seibo(お歳暮)

Orang Jepang mengikuti tradisi memberikan hadiah di akhir tahun, dan tradisi ini dipraktekan untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada kerabat dan teman-teman yang telah memperlakukan mereka dengan baik sepanjang tahun. Periode pemberian hadiah ini cukup tepat, dan kalian tidak bisa menundanya hingga akhir bulan Desember, karena pada umumnya hadiah ini dikirim di antara tanggal 10 dan 20 Desember setiap tahunnya. Di daerah Kanto, kebiasaan ini dilaksanakan lebih awal dalam beberapa tahun ini, dan banyak orang yang mulai mengirim hadiah di awal bulan Desember. Pengiriman hadiah akhir tahun di Okinawa relatif terlambat, dan biasanya hadiah tersebut dikirimkan sebelum tanggal 25 Desember.

 

 

Apabila kalian melewatkan waktu untuk pengiriman hadiah akhir tahun, kalian tetap bisa mengirimnya di antara tanggal 26 Desember dan 7 Januari, tetapi hadiah ini tidak disebut sebagai O-seibo, tetapi sebagai "Nenga" atau "Onenga" (お年賀), yang berarti "perayaan tahun baru". Apabila kalian melewatkan waktu untuk mengirim O-nenga, kalian hanya bisa mengirim "Kanchu O-mimai" (寒中御見舞), yang dikirim untuk mendoakan kesehatan seseorang selama musim dingin, dan kalian harus mengirimnya sebelum tanggal 4 Februari.

Mempersiapkan hari Tahun Baru: Shogatsu Kotohajime (正月事始め)

Mulai tanggal 13 Desember, setiap orang mulai memasuki masa persiapan hari Tahun Baru, dan kalian bisa melihat biksu dan para pelayan menyapu debu dengan dahan panjang di dalam kuil.

 

 

Kadomatsu adalah dekorasi Tahun Baru tradisional Jepang yang ditempatkan di depan rumah secara berpasangan untuk menyambut arwah leluhur atau dewa panen. Biasanya terbuat dari kayu pinus dan bambu, dekorasi ini biasanya ditempatkan di depan rumah mulai dari tanggal 13 Desember, dan belakangan ini kalian bisa menemukannya di depan rumah-rumah di Jepang sekitar tanggal 26-28 Desember.

 

 

Kadomatsu harus ditempatkan sebelum tanggal 28 Desember, dan dalam keadaan apapun tidak boleh ditempatkan mulai dari tanggal 29, 30, atau 31 Desember. Kata untuk tanggal 29 September adalah niju-ku, yang artinya "sakit ganda", dan menempatkan dekorasi ini pada tanggal 30 atau 31 Desember disebut sebagai "ichiya-kazari", yang artinnya pajangan semalam saja, yang dianggap tidak sopan karena secara tidak langsung menjelaskan kalau kalian tidak punya waktu untuk menempatkan dekorasi tersebut sebelumnya.

Titik balik matahari di musim dingin (21-23 Desember)

Titik balik matahari musim dingin di belahan bumi utara jatuh di antara tanggal 21 dan 23 Desember, dan hari tersebut juga merupakan hari terpendek dan malam terpanjang dalam setahun. Orang Jepang memiliki kebiasaan mandi air panas dengan buah yuzu (jeruk lemon Jepang) di hari titik balik matahari musim dingin. Jika kalian menginap di penginapan tradisional ryokan pada hari ini, kalian akan memiliki kesempatan untuk mencoba mandi dengan buah yuzu ini! Buah Yuzu memiliki khasiat untuk melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kekebalan tubuh.

 

 

Selain itu, orang Jepang juga memiliki kebiasaan makan buah labu kuning di hari titik balik matahari musim dingin. Pada zaman dahulu, ketika sayuran langka di musim dingin, buah labu adalah salah satu makanan pokok di Jepang yang bernutrisi padat dan memberikan kehangatan. Kaya akan vitamin, mengonsumsi buah labu bisa membantu mencegah masuk angin dan menyehatkan kulit kalian!

 

Malam Tahun Baru (31 Desember)

Meskipun hanyalah tahun baru Masehi, malam Tahun Baru di Jepang juga dianggap sebagai salah satu hari terpenting dalam satu tahun oleh rakyat Jepang, dan para pendeta kuil membunyikan bel untuk menyambut Tahun Baru di malam hari. Lonceng dibunyikan 108 kali untuk mewakili 108 jenis penderitaan di dunia (joya-no-kane), dan ritual malam tahun baru yang paling terkenal di Jepang adalah joya-no-kane di Kuil Chion-in di Kyoto. Kalian bisa nonton video di bawah ini untuk melihat ritual tersebut.

 

 

Salah satu tradisi Malam Tahun Baru di Jepang adalah memakan toshi-koshi soba (mi soba). Mi yang panjang melambangkan umur panjang, dan sifat tanaman soba yang tahan banting melambangkan ketahanan diri seseorang.

 

 

Bahan musiman

Belakangan ini kalian bisa membeli bahan-bahan di bawah ini kapanpun juga, tetapi, bahan-bahan ini paling enak apabila disantap di musim yang tepat. Apabila kalian datang ke Jepang di bulan Desember, kalian wajib menikmati makanan yang dibuat dari bahan musiman di bawah ini: ・Seafood:ikan monkfish (anko, 鮟鱇), ikan buntal (fugu, 河豚), ikan yellowtail (buri, 鰤), ikan gnomefish (mutsu,鯥), udang (ebi, えび), kepiting (kani, 蟹), kerang tiram (kaki, 牡蠣), teripang (namako, 海鼠), rumput laut kering pertama setelah musim dingin (shin-nori, 新のり)

 

・Buah-buahan dan sayuran: lobak, ubi rambat, wortel, daun bawang, kol, apel, yuzu, dan buah labu.

 

 

Mudah-mudahan artikel ini telah memberikan kalian ide tentang apa yang bisa kalian harapkan dan dapatkan ketika mengunjungi Jepang di bulan Desember. Perhatikan beberapa hal yang disebutkan di sini, dan semoga kalian bisa menikmati liburan yang indah di Jepang pada bulan Desember tahun depan!

 


Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! iOS Android Beritahukan kami apabila artikel ini perlu diperbaiki Form laporan & masukan