1. Otako (お多幸), terkenal akan hidangan toumeshi-nya
Otako, yang pusatnya ada di Nihonbashi, dibuka pada tahun 1923 dan terkenal akan hidangan oden ala Kanto-nya. Oden adalah hidangan musim dingin khas Jepang yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti telur, daikon (lobak Jepang), kentang, chikuwa (otak-otak Jepang), dan konyaku, yang direbus dengan kaldu yang dibumbui dengan kecap.
Rasa kaldu yang digunakan tidak pernah berubah dari generasi pertama, dan bahan-bahan yang direbus dalam kuah berwarna gelap ini memiliki rasa yang seimbang; tidak terlalu manis atau asin. Katanya, resep yang digunakan untuk membuat kuah kaldu ini masih dirahasiakan hingga saat ini. Hidangan favorit dari restoran ini adalah toumeshi, di mana sebuah tahu sutra (kinugoshi) dihidangkan di atas nasi yang direbus dengan teh, dan dibumbui dengan sake dan kecap.
Walaupun penampilannya tidak terlalu menarik, rasa kaldu yang diresap oleh nasi dan tahu tersebut sangatlah lezat.
Kami sarankan kalian untuk mencoba menu lunch set yang dijual dengan harga terjangkau, yaitu 670 yen saja.
2. Komakata Dozeu (駒形どぜう), yang terkenal akan loach pot nya
Ketika kita berbicara tentang restoran tradisional tertua di Tokyo, restoran Komakata Dozeu adalah salah satu dari restoran tersebut. Walaupun restoran ini terkenal, menu yang ditawarkan restoran ini penampilannya tidak menarik, sehingga tidak semua orang bisa menyantap hidangan yang ada di restoran ini. Komakata Dozeu (disebut juga sebagai Komagata) terkenal akan hidangan hangatnya yang terbudar dari ikan air tawar yang bentuknya mirip dengan belut.
Pusat restoran ini ada di Asakusa, dan desain eksterior gedung restoran ini akan membawa kalian kembali ke zaman Edo, dan faktanya, restoran yang memiliki sejarah lebih dari 200 tahun ini dibuka pada zaman Edo, tepatnya padah tahun 1801.
Mari kita lihat menu restoran ini. Walaupun restoran ini menawarkan beberapa macam hidangan pendamping, hidangan utama yang ditawarkan restoran ini adalah loach pot, yang hadir dalam berbagai macam variasi.
Ketika pesanan kami dihidangkan, kami terkejut akan hal yang kami lihat: sebuah panci yang dipenuhi oleh loach; ikan air tawar yang bentuknya mirip belut.
Tambahkan potongan daun bawang yang ada di setiap meja, dan masa daun bawang bersamaan dengan loach hingga matang. Konon katanya loach memiliki nutrisi yang padat, dan konon loach katanya dianggap sebagai "belut" nya orang yang kurang mampu.
Set menu yang ditawarkan di restoran ini dihidangkan bersamaan dengan sup loach yang tebal, yang enak untuk disantap dengan nasi.