Indonesia
Indonesia
TOP
Artikel
Kenapa Tato Dianggap Tabu di Jepang?
2018-08-22

Kenapa Tato Dianggap Tabu di Jepang?

Ketika mengunjungi pemandian air panas dan kolam renang di Jepang, apakah kalian pernah melihat peringatan yang melarang orang bertato untuk masuk ke area tersebut? Berbeda dengan negara lain, di Jepang tato dianggap sebagai sebuah hal yang tabu dan memiliki kesan yang buruk. Hal ini menyebabkan kebanyakan fasilitas kolam renang, pemandian air panas, pusat olahraga, dan penginapan ryokan melarang tamu yang memiliki tato untuk masuk. Sebenarnya ada alasan kenapa tato dianggap sebagai sebuah hal yang tabu, dan hari ini kami akan menjelaskan alasannya melalui artikel ini.

1. Budaya Tato di Jepang

Di negara lainnya, tato dianggap sebagai salah satu bagian dari budaya dan fashion, tetapi di Jepang, tato memiliki latar belakang yang rumit. Di Jepang terdapat 2 jenis tato berbeda, yaitu tato ala Jepang, yang disebut sebagai Wabori, dan tato ala negara Barat yang disebut sebagai Youbori.
Tato Wabori terinspirasi dari ajaran Buddha dan Shinto, dan kebanyakan tato Wabori memiliki motif makhluk-makhluk legendaris Buddha dan Shinto, atau bunga Jepang seperti bunga sakura. Terpengaruh oleh ajaran Buddha, para biksu Buddha di zaman Edo menato diri mereka dengan ajaran sutra Buddha sebagai tanda kesetiaan mereka terhadap Buddha. Tato ini juga dianggap sebagai penangkal mara bahaya dan roh jahat.

(Sumber gambar: Binder.donedat, flickr)

Budaya tato di Jepang dianut oleh kerajaan Ryukyu yang berlokasi di pulau Okinawa. Tato yang disebut sebagai ‘Hajichi’ ini dilukiskan di tangan wanita yang tinggal di kerajaan Ryukyu untuk melindungi mereka dari mara bahaya. Selain kerajaan Ryukyu, suku Ainu yang merupakan suku aboriginal Jepang yang berhabitat di Hokkaido, juga memiliki budaya tato. Salah satu ritual tradisional Ainu menato mulut dan tangan wanita dewasa suku Ainu dengan tinta warna hitam, dan ritual ini masih dipraktekkan hingga hari ini.

2. Kenapa Tato Memiliki Kesan Yang Buruk di Jepang?

Ada beberapa alasan kenapa orang Jepang memiliki kesan yang buruk akan tato. Di zaman Edo, tato digunakan untuk menandakan seorang narapidana, dengan tunjuan untuk membedakan mereka dengan rakyat biasa. Setiap daerah memiliki cara yang berbeda untuk menato narapidana, tetapi pada umumnya tato tersebut dilukis di dahi atau lengan para narapidana tersebut.
Selain para narapidana, para prostitusi di zaman Edo yang disebut sebagai ‘Yujo’ menato diri mereka dengan nama pelanggan reguler mereka sebagai tanda kesetiaan mereka. Tato ini disebut sebagai ‘Irezumiko’, yang dimulai dengan nama pelanggan dan diakhiri dengan karakter kanji ‘命’ (inochi), yang berarti kehidupan, sehingga tato ini berarti “saya memberikan hidup saya untuk ‘nama pelanggan’.

(Sumber gambar: Fortune Johnny - flickr)

Tato juga digunakan oleh anggota organisasi Yakuza untuk membuktikan kesetiaan mereka terhadap organisasi mereka. Biasanya seorang Yakuza tubuhnya ditutupi oleh tato Wabori yang berukuran besar, dan tato tidak hanya menjadi simbol kesetiaan mereka terhadap organisasi tersebut, tetapi tato juga menunjukkan pengorbanan mereka untuk organisasi tersebut.

3. Pandangan Masyarakat Jepang Tentang Tato

Walupun tato merupakan salah satu bagian dari budaya Jepang, pandangan masyarakat Jepang tentang tato pada umumnya tidak terlalu baik. Setelah zaman edo, pandangan masyarakat Jepang terhadap tato berubah ke arah yang lebih buruk, karena hanya narapidana, prostitusi, dan anggota organisasi Yakuza saja yang memiliki tato di Jepang. Buktinya, banyak fasilitas umum di Jepang yang melarang pengunjung dengan tato masuk ke dalam area fasilitas tersebut.

4. Fasilitas Yang Melarang Pemilik Tato Masuk

Di Jepang terdapat banyak fasilitas umum yang melarang pengunjung bertato masuk. Fasilitas umum tersebut adalah pemandian air panas, kolam renang umum, pusat olahraga, dan pantai umum. Pengunjung bertato dilarang masuk karena dianggap mengganggu pengunjung lainnya.

5. Apakah Tato Adalah Sebuah Hal Yang Ilegal di Jepang?

Memiliki tato di tubuh kalian sebenarnya tidak ilegal, tetapi orang bertato memiliki keterbatasan ketika berlibur atau tinggal di Jepang. Kalian tidak bisa menikmati berendam di pemandian air panas apabila kalian memiliki tato, karena kebanyakan fasilitas pemandian air panas di Jepang melarang pengunjung bertato untuk masuk. Apabila kalian tinggal di Jepang, dengan memiliki tato kesempatan kalian untuk mendapatkan profesi kerja yang bagus sangatlah kecil. Satu hal lagi yang perlu kalian ketahui, di Jepang hanya dokter dan tato artis berlisensi yang bisa menato tubuh kalian!
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! iOS Android