Hal Yang Perlu Kalian Perhatikan Ketika Mengunjungi Kuil Di Jepang!
2019-01-08
Hal Yang Perlu Kalian Perhatikan Ketika Mengunjungi Kuil Di Jepang!
Ke manapun kalian pergi, pastinya kuil akan menjadi salah satu tujuan kalian ketika berlibur di Jepang. Kuil adalah tempat yang luar biasa untuk mempelajari budaya, tradisi dan sejarah Jepang. Sama dengan ketika mengunjungi negara lain, kalian pastinya wajib menunjukan respek ketika mengunjungi tempat beribadah.
Kebanyakan dari kita akan berpikir tentang Torii, Temizuya, dan istilah lainnya ketika mengunjungi Kuil Shinto di Jepang, tetapi mengetahui istilah-istilah ini tidaklah cukup! Apakah kalian tau cara melewati Torii yang benar?
Mari kita bahas tata krama yang perlu kita ikuti ketika mengunjungi kuil di Jepang!
Cara Melewati Torii
Torii, yang merupakan pintu gerbang kuil, adalah salah satu fitur utama Kuil Shinto. Setiap kuil memiliki Torii, yang merupakan pintu gerbang.
1. Lepaskan topi kalian. Apabila cuacanya tidak terlalu dingin, kami sarankan kalian untuk melepaskan jaket kalian juga.
2. Bagian tengah Torii adalah untuk para dewa dan dewi, jadi kalian harus jalan di sisi kanan atau kiri dalam Torii.
3. Bungkukan tubuh kalian sedikit, dan masuk dengan kaki kiri kalian dulu.
Menyucikan Diri Kalian di Temizuya atau Chozuya
Setelah menyebrangi Torii, kalian akan melihat tempat cuci tangan yang disebut sebagai Temizuya. Ini adalah tempat di mana kalian membersihkan tubuh dan pikiran kalian sebelum bertemu dengan para dewa.
1. Ambil gayung dengan tangan kanan kalian dan isi gayung tersebut dengan air.
2. Tuangkan sedikit air ke tangan kiri kalian, pindahkan gayung ke tangan kiri kalian dan tuangkan air ke tangan kanan kalian.
3. Apabila kalian tidak merasa risih, kalian diharapkan untuk mencuci dalam mulut kalian dengan berkumur. Isi tangan kiri kalian dengan air untuk kumuran, dan buang air sisa kumuran di luar tempat cuci tangan. Pastikan gayung tidak menyentuh mulut kalian.
4. Akhirnya, ambil sedikit air dan ubah posisi gayung menjadi vertikal untuk membersihkan gagang gayung sebelum mengembalikannya ke dalam tempat cuci tangan lagi.
Jalur di Antara Torii dan Kuil
Layaknya Torii, bagian tengah jalan adalah tempat di mana para dewa dan dewi berjalan. Jangan jalan di tengah-tengah jalur, tetapi di sisi jalur. Perhatikan juga arah jalan para pengunjung, dan pastikan kalian berjalan dengan arah yang sama, khususnya ketika ada festival atau acara di kuil tersebut.
Cara Berdoa
Setelah sampai di aula utama, kalian bisa berdoa. Biasanya kalian akan melihat saisenbako, lonceng, atau sebuah gong. Berdirilah di tengah-tengah salah satu saisenbako. Beberapa candi dan kuil melarang para pengunjung untuk memotret interior utama aula kuil, dan pastikan kalian mematuhi peraturan ini.
Saisenbako (boks persembahan)
Walaupun banyak yang bilang persembahan terbaik adalah 5 yen (go-en), yang nasib atau hubungan, kalian sebenarnya bisa memberikan persembahan mulai dari 1 yen hingga 10,000 yen.
Lonceng Atau Gong
Bunyikan lonceng dua atau tiga kali untuk memberitahukan para dewa dan dewi akan kehadiran kalian.
Di Altar
Di Jepang ada istilah: Ni-rei ni-hakusyu ichi-rei
Bungkukan tubuh kalian dua kali, tepuk tangan kalian dua kali, berdoa, dan bungkukan tubuh kalian sekali lagi.
Tepukan tangan menunjukkan bahwa kalian bahagia bisa bertemu dengan para dewa dan dewi.
(Pengecualian: Di kuil Izumo Taisha di Shimane, kalian wajib membungkukan tubuh kalian 2 kali, tepuk tangan kalian 4 kali, dan bungkukkan tubuh kalian sekali lagi)
Sebelum Pulang
Biasanya terdapan konter atau toko di mana kalian bisa membeli omamori (jimat keberuntungan) dan ema (plakat kayu) di mana kalian bisa menulis doa dan harapan kalian. Kalian juga bisa membeli omikuji (ramalan tentang keberuntungan kalian).
Tinggalkan area kuil dengan berjalan di sisi jalan.
Ikuti peraturan dan tata krama mengunjungi kuil ini, dan berdoalah dengan penuh hormat!
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang!
iOSAndroid