Indonesia
Indonesia
TOP
Artikel
Katsuo Shokudo: Restoran Michelin Guide yang Menghidangkan Kelezatan Katsuobushi
2024-02-26

Katsuo Shokudo: Restoran Michelin Guide yang Menghidangkan Kelezatan Katsuobushi

katsuoshokudo3.JPG

Ketika kita semua membahas tentang kuliner Jepang, pastinya sushi dan ramen akan terlintas di dalam benak kita, tetapi kelezatan dari kuliner tradisional Jepang terdapat pada rasa gurih ikan katsuo, yang sering digunakan sebagai bahan dasar dashi, atau kaldu khas Jepang. Hari ini, kami akan membahas kunjungan kai ke Katsuo Shokudo di Shibuya, Tokyo, sebuah restoran "Katsuobushi" di Tokyo. Restoran yang dibuka pada tahun 2017 ini telah masuk ke dalam Michelin Guide selama dua tahun berturut-turut, pada tahun 2022 dan 2023, membuatnya menjadi sebuah destinasi yang wajib dikunjungi oleh kaian semua yang mencari cita rasa asli kuliner Jepang di Tokyo.

Apa itu Katsuobushi?

katsuoshokudo1.JPG

Bagi kalian yang belum familiar dengan katsuobushi, katsuobushi adalah salah satu bahan dasar utama dalam kuliner Jepang, yang terbuat dari ikan katsuo (cakalang) yang dikeringkan, difermentasi, diasapkan, dan kemudian diserut hingga menjadi serpihan halus. Dalam sejarah kuliner Jepang, katsuobushi adalah salah satu bahan pokok di Jepang karena masa simpannya yang lama, yang bisa berubah dari bahan kering yang diawetkan menjadi hidangan yang lezat, yang dulunya disajikan untuk para kaum bangsawan.

Di luar sejarah tersebut, katsuobushi memang memiliki peran penting dalam kuliner Jepang modern, khususnya sebagai bahan dasar kaldu dan sup di Jepang. Kaldu katsuobushi menambahkan cita rasa sup miso dan ramen, memberikan sentuhan halus ke berbagai hidangan, membuat rasanya menjadi semakin sempurna. Katsuobushi adalah bagian dari rasa otentik Jepang, dan hanya dengan menaburkannya di atas berbagai macam hidangan, kalian bisa menikmati aroma dan rasa khas Jepang yang memiliki umami yang kaya, membuatnya menjadi bahan transformatif dalam kuliner Jepang.

Aktivitas Menarik Selama Menunggu

katsuoshokudo2.JPG

Di Katsuo Shokudo, kalian akan menunggu kurang lebih selama satu jam. Restoran ini buka dari jam 9 pagi dan tutup di jam 13:30, tetapi kami sarankan kalian untuk datang lebih awal karena banyak pengunjung yang mulai menunggu di depan restoran ini dari jam 8 pagi. Banyak pengunjung datang lebih awal dan menunggu di depan restoran ini bahkan sebelum waktunya mereka buka, karena sering kali restoran ini tutup lebih awal karena semua hidangan di hari tersebut telah terjual habis. Jika kalian ingin makan di restoran ini, kami sarankan untuk datang paling lambat sebelum jam 11:30 pagi.

Terletak di ruang bawah tanah sebuah gedung, Katsuo Shokudo dapat kalian akses melalui sebuha lorong sempit. Menunggu di depan restoran ini mungkin terkesan membosankan, tetapi restoran ini menawarkan pengalaman unik yang bisa kalian rasakan selama menunggu: para tamu bisa mencoba membuat katsuoboshi langsung di depan restoran. Dengan membayar 100 yen, kalian bisa mempelajari teknik pembuatan katsuobushi tradisional ini, dan kalian juga bisa membawa pulang katsuobushi segar yang baru diserut. Kalian bisa mengikuti instruksi yang hadir dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris.

Masuk di dalam Buku Panduan The Michelin Guide

katsuoshokudo12.JPG

Awalnya dipuji oleh penduduk sektiar karena rasa otentiknya, Katsuo Shokudo akhirnya masuk ke dalam buku panduan The Michelin Guide selama dua tahun berturut-turut pada tahun 2022 dan 2023, memperluas daya tariknya dan menarik pelanggan dari berbagai negara. Permata kuliner ini, yang dulunya dirahasiakan oleh banyak orang, kini ramai dikunjungi oleh berbagai macam pengunjung, mulai dari turis asing hingga penduduk lokal.

Mai Nagamatsu, yang dikenal sebagai Katsuo-chan

katsuoshokudo4.JPG

Saat mengunjungi restoran yang menarik ini, para tamu akan disambut oleh pemiliknya, yang dikenal sebagai Katsuo-chan (nama aslinya Mai Nagamatsu), yang secara pribadi menyajikan setiap hidangan katsuobushi dari konter yang hanya memiliki 10 kursi.

Mai Nagamatsu, seorang penggemar katsuobushi, telah melakukan perjalanan keliling Jepang untuk mengeksplorasi produksinya secara langsung, melakukan penelitian ekstensif dan mengadakan lokakaryanya di seluruh negeri. Mengusung julukan "Katsuo-chan", ia membuka kedai Shibuya ini pada tahun 2017, membawa apresiasinya yang mendalam terhadap katsuobushi ke jantung kota Tokyo.

Menu yang Sederhana

katsuoshokudo5.JPG

Menu di restoran ini hadir dalam bahasa Jepang dan Inggris. Persembahannya sederhana namun berakar kuat pada tradisi, menampilkan satu set makanan yang dikenal sebagai Teishoku (定食). Dibanderol dengan harga ¥1,650, set makanan ini merupakan perpaduan harmonis antara nasi dengan topping katsuobushi yang baru diparut, disertai dengan sup miso dan tiga lauk pauk. Bagi mereka yang ingin menambah cita rasa makanannya, topping tambahan tersedia di sisi kiri menu. Di antaranya, Katsuo Karaage yang dipadukan dengan telur mentah organik merupakan pilihan yang sangat populer.

Katsuobushi Teishoku (Set Menu)

katsuoshokudo6.JPG

Ini adalah set Teishoku, dan setiap mangkuk nasi diberikan taburan serpihan katsuobushi, yang baru diserut oleh Mai Nagamatsu sendiri. Nagamatsu menceritakan kisah tentang sejarah katsuo, wawasan tentang musim penangkapan ikan, dan karakteristik rasa yang berbeda dari setiap hasil tangkapan sambil menyiapkan hidangan tersebut.

katsuoshokudo9.JPG

Ikan katsuo yang disajikan dalam hidangan ini ditangkap pada bulan Februari di sekitar Prefektur Kagoshima, yang digemari oleh semua orang untuk rasanya yang sederhana tapi lezat, dan kandungan lemaknya yang rendah, menawarkan rasa yang tidak berminyak tetapi tetap lezat. Nagamatsu juga mengajarkan para tamu tentang asal usul tangkapan katsumo musiman dari prefektur-prefektur di Jepang, sehingga para pengunjung dapat menambah pengetahuan mereka ketika makan di restoran ini. Untuk bumbunya, kalian juga bisa menemukan garam khusus dan saus yang unik, dan kalian disarankan untuk menaburkan garam di atas nasi hangat dan katsuobushi, yang bisa kalian lakukan untuk meningkatkan cita rasa hidangannya.

katsuoshokudo7.JPG

Telur mentah organik, yang dipilih dengan cermat dari Prefektur Aomori, juga menjadi daya tarik lainnya dari hidangan ini. Warna kuning telurnya lebih terang karena induk ayamnya diberikan makan beras, menawarkan tekstur yang berbeda antara putih dan kuning telur, sehingga berbeda dari telur-telur lain yang ada di Jepang. Ketika dipadukan dengan sedikit saus yang ada di restoran, telur mentah dan nasi kukus ini menjadi kuliner yang nikmat.

katsuoshokudo8.JPG

Katsuo Karaage wajib dicoba bagi kalian yang mencari hidangan tambahan. Menu ini menyajikan ikan katsuo segar yang digoreng dengan cermat untuk menghasilkan bagian luar yang renyah dan bagian dalam yang lezat, menjadikannya sebuah hidangan pendamping yang mengenyangkan bagi kita semua.

katsuoshokudo10.JPG

Lauk pauk yang menyertai set makanan bervariasi dan berubah setiap waktu, dan setiap lauk pauk ini merupakan bukti dari seni kuliner tradisional Jepang, yang berfokus pada makanan fermentasi yang memiliki rasa yang dalam. Setelah hidangan utama dan lauk pauk, mayones juga disajikan dengan hidangan unik ini.

katsuoshokudo11.JPG

Bersantap di restoran ini menawarkan lebih dari sekedar mencicipi cita rasa tradisional Jepang; ini adalah perjalanan mendalam ke dalam budaya dan warisan katsuo. Di sini, kalian tidak hanya bisa menikmati hidangan yang telah menghiasi meja Jepang sejak dahulu kala, tetapi juga menyerap pengetahuan tentang peran penting katsuo dalam sejarah kuliner negara tersebut. Ini adalah tempat di mana rahasia masakan Jepang yang lezat dibagikan kepada setiap tamu. Dengan ini, kami mengundang kalian untuk menyelami suasana yang kaya ini dan merasakan warisan katsuo di Katsuo Shokudo.

Detil

Jam operasional: 9:00-13:30 (tutup setelah persediaan habis)

Libur tidak pasti. Cek informasi terkini di Instagram

Website resmi: https://www.katsuoshokudo.jp

Google Map


Download aplikasi kami di sini : iOS / Android