Apakah kalian tahu tentang permata tersembunyi yang terletak di pegunungan yang ada di dekat Prefektur Nagano ini? Terkenal akan pemandangannya yang menyaingi pesona kuno Kyoto, Narai-juku adalah sebuah area yang penuh dengan keajaiban dan sejarah.
Narai-juku pernah menjadi salah satu area yang paling ramai di antara 36 stasiun Nakasendo (yang secara harfiah berarti jalan pegungungan pusat) di zaman Edo, dan area ini memainkan peran penting selama transisi negara Jepang dari masa feodal ke masa modern. Hebatnya, jalanan dan bangunan yang telah dibangun dari zaman Edo dilestarikan dengan sempurna sehingga penampilannya tidak berubah. Ketika kalian menelusuri jalanan ini, kalian seolah-olah akan kembali ke zaman Edo di Jepang karena suasana nostalgianya. Berbeda dengan suasana kota Kyoto yang semarak, Narai-juku memiliki suasana yang tenang, menjadikannya tujuan ideal bagi kalian yang ingin mempelajari sejarah dan budaya Jepang secara mendalam. Berbeda dengan kota Nara yang ada di wilayah Kansai, Narai-juku ada di Prefektur Nagano, jadi jangan sampai salah arah ketika mengunjunginya ya!
Sejarah Narai-juku
- Sebuah kota kuno dengan jalanannya yang penuh dengan sejarah
Di awal abad ke-17, tepatnya di sekitar tahun 1603, Narai-juku mulai berkembang setelah rute Nakasendo, yang merupakan salah satu dari lima rute utama resmi yang dibuat untuk menghubungkan Edo, yang sekarang dikenal sebagai kota Tokyo, dengan kota Kyoto. Hal ini membuat Narai-juku menjadi salah satu tempat persinggahan terpenting di Jepang, dan area ini selanjutnya berkembang menjadi kota pos yang ramai.
- Sebuah penginapan di Narai-juku
Pada zaman Edo, Narai-juku muncul sebagai pusat transportasi dan perdagangan yang penting. Oleh karena itu, kota ini tidak hanya menjadi surga bagi para penduduk setempat, tetapi juga menarik perhatian banyak orang, termasuk turis, pedagang, dan bahkan samurai dan para daimyo (tuan tanah di zaman feodal). Kota yang berkembang sambil melayani beragam jenis pengunjung ini memiliki banyak penginapan, kedai teh, dan penginapan khusus untuk para daimyo.
Kaya akan sejarah dan warisan budaya, Narai-juku juga menarik perhatian para tokoh sejarah. Salah satunya adalah penyair haiku terkenal Matsuo Basho, yang berkunjung ke Oku no Hosomichi pada tahun 1689. Terpesona oleh keindahan alam dan kekayaan budaya Narai-juku, Basho terinspirasi untuk menulis puisi tentang Narai-juku, membuat kota ini semakin terkenal di kalangan para penduduk Jepang dan turis luar negeri yang suka akan budaya Jepang.
Narai-juku di zaman modern ini
- Saat ini Narai-juku telah menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler
Setelah Restorasi Meiji, Jepang membuka negaranya dan mulai melakukan modernisasi. Rel kereta api melampaui keunggulan rute Nakasendo, tetapi Narai-juku tetap digemari oleh para pengunjung, khususnya karena kekayaan budaya dan sejarahnya.
- Arsitektur zaman Edo
Pesona Narai-juku terletak pada arsitektur dan artefak bersejarahnya yang terpelihara dengan baik, yang memberikan gambaran sekilas tentang sejarah Jepang, khususnya di zaman Edo. Peninggalan-peninggalan ini bukanlah hanya sisa-sisa dari masa lalu, tetapi mereka juga berperan sebagai sumber daya berharga yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk mempelajari dan memahami sejarah Jepang secara mendalam. Komitment Narai-juku dalam melestarikan budayanya ditunjukkan melalui festival-festivalnya yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya dan juga melalui demonstrasi kerajinan tangan tradisionalnya. Narai-juku terus berperan sebagai sebuah saluran penting dalam transmisi budaya, dengan menjembatani kemegahan masa lalu dengan masa kini, dan dengan memastikan jika warisan budaya zaman Edo tetap bertahan hingga saat ini.
Museum-museum bersejarah
- Pameran dari kehidupan sehari-hari
Narai-juku memiliki beberapa museum terkenal yang menawarkan eksplorasi mendalam tentang warisan kota ini. Diantaranya, yang paling terkenal adalah Nakamura Residence, sebuah museum di penginapan tua yang telah direnovasi menjadi indah. Museum ini bukanlah sekedar gudang artefak dari zaman Nakasendo, tetapi juga berfungsi sebagai pintu gerbang ke kehidupan di zaman Edo.
Kalian bisa menikmati pameran yang dikurasi dengan cermat dengan narasi yang mendalam, membuat konteks sejarah Narai-juku menjadi lebih hidup. Setiap artefak dan barang yang ditampilkan dalam pameran ini adalaj sebuah jendela yang membawa kalian ke masa lalu, memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kota ini dalam sejarah Jepang, dan juga pandangan sekilas ke dalam kehidupan sehari-hari orang-orang yang melintasi Nakasendo.
Menjelajahi pertokoan di Narai-juku
- Toko kecil yang menjual tas dan kaos lukisan tangan
Menjelajahi Narai-juku memberikan kalian kesempatan untuk bertemu dengan pertokoan unik yang memiliki ciri khas dan tradisinya sendiri. Dari toko kerajinan tangan hingga toko eceran khas Narai-juku, kalian akan menemukan berbagai toko kuno yang menawan dan menarik. Di sini kalian bisa menemukan beragam pernak-pernik, termasuk kaos oblong yang dilukis dengan tangan, tembikar buatan tangan, barang antik, dan hidangan lokal. Tetapi, yang benar-benar membuat pengalaman kalian berbeda adalah kehadiran para pemilik toko yang mendemostrasikan proses pembuatan kerajinan tangan tradisional di depan mata kalian.
Mata air natural
- Mata air yang jernih dan murni
Hal unik lainnya dari Narai-juku adalah banyaknya jumlah sumur dan mata air alaminya. Sumber air ini tidak hanya penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Narai-juku, tetapi juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung area ini. Terkenal karena rasanya yang manis dan menyegarkan, sumur dan mata air adalah salah satu kekayaan alam Narai-juku. Jika kalian akan mengunjungi Narai-juku, jangan lupa untuk mampir ke salah satu sumurnya untuk menikmati seteguk air Narai-juku yang menyegarkan ini!
Stasiun Narai, sebuah permata zaman Showa
- Nuansa zaman Showa
Stasiun Narai memiliki pesona nostalgia yang kental, khususnya untuk arsitektur kunonya, yang kaya akan elemen desain tradisionalnya dan struktur kayunya, yang akan membawa kalian kembali ke masa lalu dengan seketika. Stasiun ini adalah destinasi wisata favorit para turis, khususnya bagi mereka yang suka mengambil foto ketika bepergian.
Bagi mereka yang sudah pernah mampir ke Narai-juku, mereka tahu kalau area ini dipenuhi oleh daya tarik sejarah dan budaya. Mulai dari museum, pertokoan, mata air jernih, hingga stasiun kuno yang penuh dengan nostalgia, setiap sudut area ini menampilkan karakter khasnya yang berbeda. Bagi kalian para penggemar sejarah, Narai-juku adalah destinasi yang wajib kalian kunjungi jika kalian mencari sebuah area di mana kalian bisa menikmati suasana nostalgia yang kental dan sejarah Jepang.
Akses ke Narai-juku
- Jangan lupa untuk mengecek jadwal kereta api
Merencanakan perjalanan kalian ke Narai-juku melibatkan pertimbangan rute, frekuensi, tarif, dan waktu perjalanan.
▷ Dari Nagoya:
Naik kereta JR Chuo-Shinano Express ke Stasiun Kamimatsu, lalu tukar kereta ke jalur Utama Chuo untuk pergi ke Narai-juku. Kereta berangkat setiap satu jam, dan perjalanan memakan waktu kurang lebih dua setengah jam. Tarif sekali jalan sekitar 3.000 yen.
▷ Dari Tokyo:
Pertama, naik kereta shinkansen ke Stasiun Nagano, lalu tukar kereta ke jalur Utama Chuo untuk pergi ke Narai-juku. Kereta Shinkansen berangkat beberapa kali dalam satu jam, dan kereta jalur Utama Chuo berangkat setiap satu jam sekali. Total waktu perjalanan kira-kira 4 hingga 5 jam, dan tarif sekali pergi untuk kedua kereta ini sekitar 10.000 yen.
▷ Dari Matsumoto:
Ada kereta langsung ke Narai-juku dari Matsumoto, yang berangkat setiap setengah jam. Perjalanan memakan waktu kurang lebih satu jam, dan biayanya sekitar 1.000 yen sekali jalan.
Secara keseluruhan, bepergian ke Narai-juku dari Nagoya, Tokyo, atau Matsumoto relatif nyaman. Pastikan untuk mengecek jadwal kereta yang sesuai dengan jadwal kalian supaya kalian bisa menikmati keindahan alam Narai-juku sambil menikmati kekayaan budaya dan sejarahnya!
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! : iOS / Android
