Minat para turis untuk melihat pemandangan musim gugur di wilayah Kansai akhir-akhir ini meningkat, khususnya di Kyoto. Banyak turis yang penasaran kapan musim gugur di Kyoto mencapai puncaknya, dan di mana lokasi terbaik untuk melihat dedaunan musim gugur tersebut. Cuaca tahun ini yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya menyulitkan kita untuk memprediksi waktu yang tepat untuk melihat daun ginkgo dan daun maple. Bagi kalian yang jarang menikmati musim gugur di Jepang, ketidak pastian ini akan membuat kalian frustasi. Untuk memberikan prediksi yang akurat, kami mampir ke wilayah Kansai untuk menjelajahi lokasi musim gugur ikoniknya seperti Nanzen-ji dan Tenju-an di Kyoto, dan Mizuya Chaya yang mempesona di Nara, yang terkenal akan keindahan musim gugurnya.
Mizuya Chaya di Nara, yang pemandangannya sering kalian lihat di foto-foto online, menawarkan pemandangan musim gugur yang indah seperti di cerita dongeng. Di sini, kalian bisa melihat rusa berkeliaran di bawah pohon maple berdaun merah dan kuning mencari makanan di tengah gerimis dan atap jerami yang diselimuti dedaunan merah. Langit berubah menjadi gelap di jam lima sore selama musim gugur dan musim dingin. Ketika kami tiba di Mizuya Chaya, daun maplenya maish berwarna hijau, dan kami melanjutkan perjalanan kami ke Kyoto sambil berharap pepohonan di sana sudah berubah menjadi warna merah.
---Tidak ada tanda-tanda warna musim gugur di Mizuya Chaya di Nara
Kyoto, kota yang dipenuhi oleh kuil kuno, terkenal akan objek wisata bersejarahnya seperti Kuil Kiyomizu-dera yang selalu ramai, Kuil Kinkakuji yang terkenal akan sastranya, dan Kuil Saiho yang diselimuti oleh lumut berwarna hijau. Menjelajahi semua kuil yang ada di Kyoto kurang lebih akan memakan waktu sekitar seminggu. Kuil Nanzen-ji, yang dianggap sebagai permata tersembunyi, terkenal akan pemandangan musim gugur daun maplenya yang berubah menjadi merah terlebih dahulu dibandingkan tempat lainnya.
---Secercah warna musim gugur di gerbang ketiga Kuil Nanzenji
Di Jepang, aktivitas melihat bunga sakura di sebut sebagai "hanami", dan aktivitas melihat daun maple disebut sebagai "momiji-gari", yang secara harfiah berarti berburu daun maple. Ketika kami mengunjungi Kuil Nanzenji pada tanggal 6 November, dedaunan musim gugur belum tampak. Ketika kami mengunjungi Tenju-an, yang ada di dekat gerbang ketiga Kuil Nanzenji, tanda-tanda awal musim gugur mulai tampak dan ada sebatang pohon maple warna merah yang nempel di dinding gerbang tersebut. Daun maple di taman batu mulai berubah menjadi merah, seperti warna buah aprikot yang masih mentah.
---Pohon maple kuning di Taman Batu Tenju-an
Beberapa pohon maple yang sudah berubah warna menarik perhatian banyak pengunjung, seperti para pemburu yang sedang mengejar rusa. Hal ini mengingatkan kita lagi untuk melihat pohon maple di waktu yang tepat. Terlalu awal atau terlalu lambat sama saja dengan meleset dari sasaran panah. Metafora "berburu" adalah kata yang tepat untuk menggambarkan tradisi melihat pohon maple di Jepang.
---Dedaunan merah diterangi oleh hangatnya sinar matahari
Gambar promosi Kuil Tenju-an sangat mencolok, dengan dedaunan merah yang menyelimuti taman dan aula. Rabindranath Tagore menulis, “Biarkan hidup menjadi indah seperti bunga musim panas dan kematian seperti dedaunan musim gugur.” Jika Rabindranath Tagore mengunjungi Kyoto di saat musim gugur, pandangannya terhadap keindahan musim gugur yang tenang mungkin akan berbeda.
---Kondisi pada tanggal 6 November
Daya tarik musim gugur Kuil Nanzenji terletak pada gradasi warna musim gugur yang ada di Gerbang Sanmon. Sanmon, melambangkan tiga gerbang menuju pencerahan dalam agama Buddha, merupakan fitur menonjol di kuil Zen. Gerbang Sanmon di Kuil Nanzenji, juga dikenal sebagai "Tenka Ryumon," adalah salah satu dari tiga gerbang besar di Jepang. Saat pohon maple di halaman berubah menjadi merah, gerbangnya tampak seperti lukisan abadi, berwarna cerah. Sekitar tanggal 20 November, Kuil Nanzenji diperkirakan akan menarik lebih banyak pengunjung.
---Sanmon Kuil Nanzenji yang terkenal
Untuk pengalaman yang lebih menarik, berjalan-jalan di sepanjang lereng gunung atau di tepi sungai desa memberikan kalian kesempatan untuk bertemu dengan dedaunan maple yang gugur dan melayang di udara. Momen seperti itu mencerminkan "momiji-gari" dalam bentuknya yang paling murni.
---Meskipun daun maple belum mencapai puncaknya, ada beberapa wisatawan yang berkunjung
Satu setengah jam naik mobil dari Kyoto, Kuil Ryuon-ji adalah tempat populer lain untuk melihat pohon maple dengan tenang.
---Keindahan taman Kuil Nanzenji
Artikel kami berikutnya akan membahas spot daun maple di Nagano, jangan sampai terlewatkan yah!
Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! : iOS / Android
