Indonesia
Indonesia
TOP
Artikel
Higanbana: lautan bunga berwarna merah di bulan September
2023-09-29

Higanbana: lautan bunga berwarna merah di bulan September

kinchakuda14.JPG

Di tengah dinginnya bulan September di Jepang, kalian bisa melihat pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Di awal musim gugur, bunga higanbana (red spider lily), bermekaran menampilkan kelopaknya yang berwarna merah tua. Sering dianggap sebagai bunga kebahagiaan oleh Orang Jepang, terkadang bunga ini dikaitkan juga dengan kematian. Bunga berwarna merah yang mempesona ini selalu memikat hati para pengunjung. Untuk mempelajarinya lebih lanjut, baca artikel ini dan ketahui daya tarik higanbana secara lebih dalam!

Seperti apa bentuk bunganya?

kinchakuda9.JPG

Bunga higanbana adalah bunga yang mencolok, dengan kelopak bunganya yang berwarna merah merona, walaupun terkadang juga ada bunga higanbana yang memiliki kelopak berwarna putih atau biru.lili laba-laba merah adalah bunga yang mencolok. Kelopak bunga ini sedikit panjang dan melengkung keluar, membuatnya menjadi terlihat elegan. Tangkai bunganya ramping dan berwarna hijau, dan bisa tumbuh hingga setinggi satu meter. Dari kejauhan, susunan kelopak bunga dan benang sarinya terlihat seperti laba-laba, yang menjadi inspirasi di balik nama Inggrisnya, red spider lily.

Kapan bunga ini mekar?

kinchakuda8.JPG

Bunga higanbana mekar selama musim gugur, khususnya mulai dari pertengahan hingga akhir bulan September, yang juga bertepatan dengan titik balik musim semi, yang berlangsung selama tujuh hari, yang disebut oleh orang JEpang sebagai Higan (彼岸). Menurut budaya tradisional Jepang, periode ini adalah masa di mana orang Jepang memuja para leluhur, yang berakar dari kepercayaan agama Buddha, yang berasal dari India, di mana pada masa ini dunia spiritual menjadi lebih dekat dengan di mana kita berada saat ini. Karena bunga ini mekar pada periode itu, maka bunga ini diberi nama Higanbana, yang merupakan kombinasi dari higan dan bana (bunga).

Dikenal sebagai "bunga kematian" di Jepang

kinchakuda11.JPG

Selain dihubungkan dengan periode yang didedikasikan untuk menghormati para leluhur, higanbana juga memiliki arti tersendiri dalam bahasa bunga. Warna merahnya mirip dengan tetesan darah, dan kemiripan bunganya dengan laba-laba menciptakan aura yang misterius.

Menurut sejarah, bunga ini juga memiliki fungsi tersendiri: ditanam di kuburan dan sawah sebagai penangkal hama. Ini bukan hanya karena warnanya yang cerah atau penampilannya yang seperti laba-laba, tetapi karena bunga in ijuga beracun. Mengkonsumsi bunga ini dapat menyebabkan gejala parah seperti diare, muntah-muntah, dan juga kematian.

Dua nama yang berbeda

kinchakuda10.JPG

Meskipun bunga ini pada umumnya dikenal sebagai higanbana (彼岸花), di wilayah tertentu bunga ini disebut dengan nama manjushage (曼珠沙華). Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengacu pada kitab suci Buddha kuno. Menurut Tripitaka Budha, nama "manjushage" mengacu pada bunga surgawi, yang menyiratkan kegembiraan dan keilahian. Konon katanya bunga-bunga ini turun dari surga, ditaburkan pada saat perayaan. Nama ini memancarkan aura positif dan kebahagiaan, yang sangat kontradiktif dengan arti yang diasosiasikan oleh nama higanbana, yang menghubungkannya dengan alam kematian dan akhirat.

Taman Kinchakuda Manjushage: lautan bunga higanbana

kinchakuda5.JPG

Taman Kinchakuda Manjushage (巾着田曼珠沙華公園), yang terletak di Prefektur Saitama, adalah sebuah taman bunga seluas 22 hektar, yang dipenuhi oleh kurang lebih 5 juta bunga higanbana yang menakjubkan.Desain taman ini seperti kantong kain tradisional Jepang yang dikenal dengan nama kinchaku-bukuro (巾着袋). Bentuknya yang unik, ditambah dengan sungai yang anggun menyelimuti taman bunga dan sawah di sekitarnya, memberi nama khas taman ini: Kinchakuda (巾着田) Manjushage (曼珠沙華). Di taman indah ini, bunga manjushage mekar dari pertengahan hingga akhir bulan September setiap tahunnya. Tidak seperti bunga lainnya, bunga manjushage selalu mekar tepat waktu, tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca di sekitarnya.

kinchakuda6.JPG

kinchakuda1.JPG

Menambahkan daya tarik taman ini, Festival Manjushage yang diselenggarakan setiap tahunnya adalah acara yang wajib kalian kunjungi. Baik di hari yang cerah ataupun hujan, taman ini tetap terlihat indah dan menakjubkan. Bunga manjushage bahkan mungkin tampak lebih mempesona di hari hujan. Apapun cuaca hari itu, Taman Kinchakuda Manjushase mengundang para pengunjungnya untuk menikmati keindahan bunganya tanpa harus bergantung dengan waktu dan cuaca.

Biaya masuk: 500 yen

Jam operasional: 9:00-16:30

Akses: 10 menit jalan kaki dari Stasiun Koma di jalur Seibu-Ikebukuro; 8 menit naik bus dari Stasiun Komagawa di jalur Kawagoe

Tanggal festival: 16 September - 1 Oktober 2023

Website resmi: https://hidakashikankou.gr.jp/manjushage/

Google Map: https://maps.app.goo.gl/ro1XeDA8TJZKSZfS7

kinchakuda7.JPG

Memasuki bulan September, pinggir jalan di Jepang menjadi semarak dengan warna cerah bunga higanbana. Bagi kalian, apa arti bunga-bunga ini? Jika kalian berada di Jepang pada bulan September ini, jangan lupa untuk mencari bunga higanbana yang indah ini ya!



Download aplikasi kami dan dapatkan diskon di toko terpopuler di Jepang! : iOS / Android